Back To Top

OSIS SMK Widyagama Kirim Bantuan Lombok Lewat Malang Post



SMK Widyagama bergerak membantu korban bencana di Lombok. Sore kemarin, (13/8), pengurus OSIS SMK Widyagama didampingi Waka Kesiswaan Bayu Saputro, ST, berkunjung ke kantor Redaksi Malang Post. Mereka menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam Lombok melalui tim ‘Malang Peduli Lombok’.

Kedatangan guru dan siswa SMK Widyagama diterima Sekretaris Redaksi Malang Post Buari, S.TP.  Dalam hal ini, Buari menyampaikan apresiasi kepada civitas SMK Widyagama atas kepedulian mereka terhadap korban bencana gempa di Lombok.

“Terimakasih atas kerjasamanya,” ucap Buari.
Sementara itu Bayu Saputro mengatakan, penggalangan dana bantuan dilakukan sejak Jumat (10/8) pekan lalu. Dana yang berhasil dikumpulkan pengurus OSIS sebanyak Rp 3.120.000 selama dua jam.


“Perkiraan kami awalnya hanya memperoleh satu juta, tapi ternyata jauh melebihi perkiraan. Padahal waktunya hanya dua jam saja,” ucapnya.
Ia menambahkan, pihaknya tidak dapat menambah waktu untuk menggalang dana lebih lama lagi. Karena kesibukan dan program sekolah yang padat di bulan ini. “Khawatir mengganggu kegiatan belajar anak-anak,” imbuhnya.
Menurut Bayu, yang terpenting dalam penggalangan dana bantuan tersebut adalah upaya menumbuhkan rasa sosial dalam diri siswa. Dan tidak hanya bencana di Lombok, setiap ada bencana alam yang melanda di Tanah Air, pihaknya selalu antusias memberikan bantuan.
“Kalau lokasinya dekat seperti bencana Gunung Kelud beberapa waktu yang lalu, kami datang sendiri ke lokasi untuk memberikan bantuan.  Ini untuk pembelajaran pada anak-anak. Karena di zaman sekarang kepedulian sosial itu semakin berkurang,” tuturnya. 
Secara terpisah, Kepala SMK Widyagama Mawan Suliyadi, S.Pd,. M.Pd mengatakan, bantuan untuk korban bencana digalang sebagai pembelajaran bagi siswa. Dengan ini guru dapat menumbuhkan sikap empati siswa kepada orang lain. Solidaritas dibangun dengan saling memperhatikan dan membantu orang lain yang membutuhkan. "Hanya itu yang kami inginkan. Bukan besar nilai uang yang kami utamakan, tapi pendidikan untuk para siswa dengan cara menumbuhkan rasa peduli mereka pada saudara yang sedang membutuhkan," katanya.